Dilema Macet Jakarta

Kalau bicara macet kayaknya sudah jadi kata-kata yang rutin didengar oleh penduduk dan warga ibu kota Jakarta. Hampir tiap hari ini bisa dilihat pada jam pergi atau pulang kerja. Hampir semua jalan bisa dibilang selalu jadi macet sangat parah gila-gilaan. Menurut beberapa media yang bisa kita dapatkan disebut jumlah kendaraan mobil nya yang katanya sudah jauh melampau kapasitas jalan. Sepertinya bukan cuma mobil jumlah dari kendaraan motor juga sudah banyak. Dan yg buat lalu lintas jadi kacau deh. Kita mau gimana lagi rasanya penduduk yang tinggal di Ibu Kota jadi semrawut begini.

Pas lagi hujan kalau cukup deras bisa dibilang pasti deh yg namanya selokan yg mampat dan aliran sungai biasanya meluap. Sebetulnya sih yah akibat dari masyarakat kota nya sendiri lah yang memang suka membuang sampah yang suka-sukanya aja. Budaya ini memang sih sulit banget diubah. Ditambah lagi dgn kali meluap kiriman dari luar Ibu Kota. Ini kayaknya gara-gara akibat kurang tertata tata air terutama tuh di hulu sungai tidak benar. Juga sampah kita yang sudah tinggi menumpuk di area sungai rumit deh jadinya.

Terus Nih kalau kita pikir jadi tuh gimana ya solusi jalan keluarnya? Yah ini kan sekedar cuma pembahasan aja. Kalau menurut saya solusi nya kita yah kayaknya masih musti kudu bersabar gitu. Ada dulu sempat sedikit rencana memindahkan ibu kota tapi yah sepertinya rencana doang. Yah karena ga semudah seperti yang diomong. Yang terakhir ini yah masih cukup baru ini adalah dengan tuh meninggikan DP kredit mobil dan motor. Tujuannya mencoba mengurangi keinginan orang utk beli kendaraan bermotor. Sebelumnya kan dengan DP sedikit tuh sudah bisa bawa pulang motor kredit. Sekarang ini sudah tidak bisa alias dipersulit. Beberapa tahun lalu Pemerintah juga sudah mencoba beberapa solusi dan terobosan seperti menyediakan jalur busway. Yang sudah berjalan dan betul manfaat yg dirasakan bagi sebagian besar pengguna dan masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar