Menjadi Bupati Butuh Biaya Besar

 Endriartono Sutarto : Butuh Biaya Besar untuk Menjadi Bupati

Endriartono Sutarto selaku Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat ketika memberikan materi di dalam forum diskusi yang bertemakan Penegakan Hukum vs Kepentingan Politik, Islam dan Militer, di Rumah Kebangsaan, pada hari Jumat, 22 Maret 2013 yang lalu mengatakan, bahwa kondisi politik di dalam pelaksanaan pesta demokrasi ini memang sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan kondisi yang terjadi pada beberapa tahun yang lalu.

Endriartono Sutarto mengatakan, sekitar 7-10 tahun yang lalu, seorang calon bupati mungkin hanya memerlukan dana sebesar Rp 3 miliar - Rp 4 miliar saja untuk bisa menjadi seorang bupati. Namun sekarang ini, minimal dana yang perlu dikeluarkan adalah sebesar Rp 20 miliar - Rp 30 miliar untuk mengisi posisi bupati saja. Dan yang menjadi pertanyaannya adalah, bagaimana untuk posisi gubernur dan presiden?
Faktanya adalah untuk menjadi seorang kepala daerah saat ini bukanlah merupakan hal yang mudah dan murah saja.Ia juga mengungkapkan, bahwa dana yang harus dipersiapkan itu memanglah sangat banyak, tetapi uang tersebutlah yang sangat diperlukan oleh seseorang di dalam setiap pagelaran pesta demokrasi yang berlangsung dan akan berdampak pada kepemimpinan seorang bupati terpilih pada saat menjabat. Hal itu disebabkankarena jabatan bupati merupakan jabatan investasi yang diharapkan bisa memberikan sebuah keuntungan besar kepada siapa saja yang bisa menduduki kursi tersebut.

Ya, hal itulah yang disampaikan oleh salah satu anggota dari mantan jenderal berbintang empat ini.Ia pun mengatakan, akibatnya setelah benar-benar terpilih, mereka yang sudah dari awal berpikiran jika jabatan itu adalah sebuah awal investasi, maka mereka akan berpikiran untuk mencari cara apapun untuk bisa mengembalikan nilai investasi yang telah mereka keluarkan tersebut. Tak hanya investasinya saja, kecenderungan lainnya adalah mereka berharapakan mendapatkan bunga yang besar dari investasi itu.
Endriartono juga mengungkapkan, bahwa segala upaya pastiakan dilakukan untuk bisa mengembalikan nilai investasi tersebut. Dan ia menuturkan, cara yang biasanya digunakan oleh pejabat tersebut adalah dengan jalan memainkan dana anggaran sehingga invesatsi dapat cepat kembali.

Dilema Macet Jakarta

Kalau bicara macet kayaknya sudah jadi kata-kata yang rutin didengar oleh penduduk dan warga ibu kota Jakarta. Hampir tiap hari ini bisa dilihat pada jam pergi atau pulang kerja. Hampir semua jalan bisa dibilang selalu jadi macet sangat parah gila-gilaan. Menurut beberapa media yang bisa kita dapatkan disebut jumlah kendaraan mobil nya yang katanya sudah jauh melampau kapasitas jalan. Sepertinya bukan cuma mobil jumlah dari kendaraan motor juga sudah banyak. Dan yg buat lalu lintas jadi kacau deh. Kita mau gimana lagi rasanya penduduk yang tinggal di Ibu Kota jadi semrawut begini.

Pas lagi hujan kalau cukup deras bisa dibilang pasti deh yg namanya selokan yg mampat dan aliran sungai biasanya meluap. Sebetulnya sih yah akibat dari masyarakat kota nya sendiri lah yang memang suka membuang sampah yang suka-sukanya aja. Budaya ini memang sih sulit banget diubah. Ditambah lagi dgn kali meluap kiriman dari luar Ibu Kota. Ini kayaknya gara-gara akibat kurang tertata tata air terutama tuh di hulu sungai tidak benar. Juga sampah kita yang sudah tinggi menumpuk di area sungai rumit deh jadinya.

Terus Nih kalau kita pikir jadi tuh gimana ya solusi jalan keluarnya? Yah ini kan sekedar cuma pembahasan aja. Kalau menurut saya solusi nya kita yah kayaknya masih musti kudu bersabar gitu. Ada dulu sempat sedikit rencana memindahkan ibu kota tapi yah sepertinya rencana doang. Yah karena ga semudah seperti yang diomong. Yang terakhir ini yah masih cukup baru ini adalah dengan tuh meninggikan DP kredit mobil dan motor. Tujuannya mencoba mengurangi keinginan orang utk beli kendaraan bermotor. Sebelumnya kan dengan DP sedikit tuh sudah bisa bawa pulang motor kredit. Sekarang ini sudah tidak bisa alias dipersulit. Beberapa tahun lalu Pemerintah juga sudah mencoba beberapa solusi dan terobosan seperti menyediakan jalur busway. Yang sudah berjalan dan betul manfaat yg dirasakan bagi sebagian besar pengguna dan masyarakat.